Belajar Tulisan Jepang
26 01 2008Duh, gw ga ada kerjaan nih di kamar, udah disini sendirian, kamarnya super mini, ga ada springbed (cuma pake futon / kasur ala jepang yang sering nobita pake hehe), ga bisa tidur pula! ya udah biar gw ngantuk, gw nge-post pelajaran bahasa jepang aja deh, kali2 ada yang tertarik.
Buat belajar bahasa jepang, intinya pertama2 kita harus belajar 3 tipe huruf, yaitu hiragana, katakana, dan kanji. banyak orang awam yang sblm belajar bahasa jepang udah ketakutan gara2 huruf2 ini, padahal buat belajar huruf2 ini sama skali ga susah. sebelum gw kasih diagram huruf ini, gw kasih tau dulu perbedaan2nya.
1. Hiragana
Huruf hiragana itu adalah huruf standard jepang (kayak abjad di alphabet lah). jadi biasanya anak2 tk kalau belajar tulisan, mulai dari hiragana dulu. sementara kalau udah sd, udah mulai belajar kanji. oh iya, kalo mau blajar jepang, at least harus bisa baca hiragana. gampang kok, coba2 aja di ulang2, paling dalem sehari juga udah apal.
Chart hiragana di atas adalah struktur hiragana yang paling dasar. kalo smua hiragana yang ada di chart atas udah apal smua, kita lanjutin ke bawah yok! yang di bawah tinggal tambahan2nya doang kok. perhatiin deh, cuma beda titik dua dan buletan. tapi kalo kita tambahin titik dua atau buletan di sebelah atas tulisan hiragana, bunyinya bakal berubah. kita liat deh bedanya :
Kalo chart yang di atas udah bisa juga, kita lanjutin ke bagian terakhir. jadi kita bisa ngegabungin huruf hiragana dengan huruf hiragana yang kecil. nih kita liat bunyi2nya :
Skarang coba deh baca kalimat di bawah ini, pelan2 aja :
Kalo kita liat contoh nomor 1, knapa huruf “ha” bacanya jadi “wa”? huruf “ha” disitu fungsinya hanya sebagai penanda subjek, dimana subjeknya kan “saya” / “watashi”. jadi kalo kita nulis “ha” yang berfungsi sebagai penanda subjek doang, bacanya menjadi “wa”. oh iya, ini ada web utk belajar cara nulis hiragana yang bener : klik disini
2.Katakana
Huruf katakana adalah huruf yang digunain buat nulis kata2 serapan. berhubung abjad standard jepang ga bisa mencakup seluruh pronounciation dari bahasa lain (kayak misalnya huruf V, huruf W, dll), orang jepang membuat beberapa huruf2 khusus untuk melafalkan bunyi2 yang ga ada di bahasa standard jepang. jadi untuk penulisan nama orang2 asing (kayak kita2 gini), harus make huruf katakana.
Sama kayak hiragana, ada 5 huruf dalam katakana yang bisa berubah kalo ditambahin titik dua atau buletan :
Karena di bahasa jepang ga ada pelafalan huruf “v”, bunyi “wi” dan beberapa bunyi lain, untuk men-jepang-kan bahasa asing yang mengandung bunyi2 tsb ada beberapa tambahan kombinasi huruf di katakana:
3. Kanji
Kanji itu sbenernya aksara yang pertama kali dibuat oleh cina (tapi skarang korea lagi ngotot, katanya korea yang nemuin hehe), dan menurut sejarah jaman dulu banget, ada utusan dari jepang yang dateng ke cina untuk mempelajari huruf2 ini. sampe akhirnya berlakulah sistem penulisan kanji juga di jepang. kanji cina dan jepang sama persis, ga ada bedanya. cuma di cina sendiri (kecuali taiwan), kanji yang di pake skarang ini adalah kanji yang udah di modifikasi menjadi lebih mudah. sementara di jepang masih kanji dengan versi original.
Cara membaca kanji sendiri dibagi menjadi 2 jenis : kunyomi dan onyomi. kunyomi adalah cara membaca versi jepang, sementara onyomi adalah cara membaca versi cina. kunyomi biasanya dipake untuk nulis kata2 kerja (kebanyakan sih kata kerja, tapi ada kasus2 lain juga), sementara onyomi untuk kata2 gabungan. dulu gw sempet bingung, katanya onyomi adalah cara membaca kanji versi cina, tapi kok bunyinya bener2 beda ya ama kanji bahasa cina? tapi setelah gw tanya2 sama orang2 cina daratan, banyak sih bunyi kanji mereka sama kanji jepang yang “rada” mirip kalo dibaca dengan onyomi, walaupun sbenernya beda cara bacanya (mungkin krn orang jepang ga bisa ngebaca dengan logat cina, makanya akhirnya logat cina-nya pun dijadiin logat jepang hehehe).
Kanji disebelah kiri ini cara bacanya “Taberu” yang artinya adalah makan. ini adalah salah satu contoh cara pembacaan kanji dengan kunyomi atau cara baca versi jepang. jadi biasanya kalo pembacaan dengan kunyomi, selain kanji, ada kombinasi dari hiragana juga.
Nah skarang gw kasih contoh ke dua. kanji disebelah kiri ini adalah kanji dengan cara baca kunyomi (ada hiragananya lagi kan disebelah kanannya), bunyinya “Nomu” yang artinya minum. selain ada kanji disebelah kanannya, di atas kanji-nya sendiri ada hiragana kan? nah itu disebut furigana. furigana sbenernya ga usah di tulis juga gpp, tapi untuk ngebantu anak kecil atau orang2 asing supaya gampang baca kanji, kadang2 suka ditambahin di atas kanji itu sendiri sbg penuntun.
Ok, skarang sebagai contoh cara baca onyomi / versi cina, kita liat gambar di kiri deh. cara bacanya “inshoku” yang artinya makan dan minum. jadi biasanya kalo ada kanji gabungan kayak gini, cara membacanya dengan onyomi (versi cina), walaupun banyak juga sih kasus2 yang harus dibaca dengan kunyomi. jadi dari contoh yang gw kasih tadi bisa keliatan kan kalo 1 buah kanji itu ada macem2 cara bacanya. misalnya kanji makan, kalo dibaca dengan kunyomi bunyinya “Taberu”, tapi kalo dibaca dengan onyomi bunyinya “shoku”. kanji minum juga kayak gitu, kalo dengan kunyomi bacanya “Nomu”, tapi kalo dengan onyomi bacanya “in”.
Beberapa Kalimat Sapaan dalam Bahasa Jepang
Juli 28, 2007 oleh sora9n
Catatan:
Post-post lain tentang bahasa Jepang di blog ini bisa Anda temukan di halaman direktori nihongo.
Sebetulnya, post ini adalah bagian terpisah — dan tidak terkait dengan dua post terdahulu tentang struktur gramatikal bahasa Jepang (yang ditulis di sini dan sini). Meskipun begitu, sehubungan dengan adanya beberapa request soal kalimat greetings, maka akan saya tuliskan beberapa diantaranya di post ini.
(ahem, mudah-mudahan dua mbak itu bisa tenang setelah ini, setelah sebelumnya nagihin greetings terus-terusan. )
OK, here goes…
Note:
Bentuk-bentuk yang diberikan di sini adalah ucapan yang bertendensi sopan pada lawan bicara. Jadi, di sini Anda akan lebih sering menemukan partikel “desu” (bukannya “da”). Ini juga akan diwakili dengan pemberian akhiran -masu pada berbagai kata kerja, berbeda dengan berbagai bentuk dasar yang sudah dicontohkan di dua post sebelumnya. ^^
Yang Umum diucapkan di Awal Pembicaraan
[JAP] Ohayou / Ohayou gozaimasu
[INA] “selamat pagi”
[JAP] Konnichiwa
[INA] “selamat siang”
[JAP] Konbanwa
[INA] “selamat malam”
[JAP] Yoroshiku onegaishimasu
[INA] “mohon bimbingannya” / “mohon bantuannya”
–> (biasanya diucapkan pada saat berkenalan, atau pada saat akan mengerjakan sesuatu bersama-sama)
[JAP] O genki desu ka?
[INA] “Apakah Anda sehat?”
[JAP] O kage desu
[INA] “Saya sehat-sehat saja.”
–> (digunakan untuk menjawab “O genki desu ka?”)
[JAP] Kyou wa ii o tenki desu ne?
[INA] “Cuaca hari ini bagus, bukan?”
[JAP] Youkoso!
[INA] “Selamat datang!”
[JAP] Moshi-moshi…
[INA] “Halo…” (berbicara lewat telepon)
…
Yang Umum diucapkan Selama Percakapan Berlangsung
[JAP] Hai
[INA] “Ya”
–> (untuk menyetujui sesuatu atau menjawab pertanyaan)
[JAP] Iie
[INA] “Tidak”
–> (kebalikannya “hai”)
[JAP] Arigatou / Arigatou gozaimasu
[INA] “Terima kasih”
–> (gozaimasu di sini dipakai untuk ucapan formal, atau bisa juga menyatakan “terima kasih banyak”)
[JAP] Gomen na sai
[INA] “Mohon maaf”
[JAP] Sumimasen
[INA] “Permisi”
–> (bisa juga diterapkan untuk minta maaf, tapi (umumnya) dalam kadar yang lebih ringan daripada “gomen na sai”)
[JAP] Zannen desu
[INA] “sayang sekali” / “amat disayangkan”
[JAP] Omedetou, ne
[INA] “Selamat ya”
–> (untuk beberapa hal yang baru dicapai, e.g. kelulusan, menang lomba, dsb)
[JAP] Dame / Dame desu yo
[INA] “jangan” / “sebaiknya jangan”
[JAP] Suteki desu ne
[INA] “Bagus ya…” / “indah ya…”
–> (untuk menyatakan sesuatu yang menarik, e.g. ‘hari yang indah’)
[JAP] Sugoi! / Sugoi desu yo!
[INA] “Hebat!”
[JAP] Sou desu ka
[INA] “Jadi begitu…”
–> (menyatakan pengertian atas suatu masalah)
[JAP] Daijoubu desu / Heiki desu
[INA] “(saya) tidak apa-apa” / “(saya) baik-baik saja”
…
Jika Anda Kesulitan menangkap Ucapan Lawan Bicara Anda
[JAP] Chotto yukkuri itte kudasai.
[INA] “Tolong ucapkan lagi dengan lebih lambat.”
[JAP] Mou ichido itte kudasai.
[INA] “Tolong ucapkan sekali lagi.”
[JAP] Motto hakkiri itte kudasai.
[INA] “Tolong ucapkan dengan lebih jelas.”
…
Untuk Mengakhiri Pembicaraan
[JAP] Sayonara
[INA] “Selamat tinggal”
[JAP] Mata aimashou
[INA] “Ayo bertemu lagi kapan-kapan”
[JAP] Ja, mata / mata ne
[INA] “Sampai jumpa”
[JAP] Mata ashita
[INA] “Sampai jumpa besok”
…
Beberapa Kalimat yang Tidak Selalu Muncul dalam Dialog, tetapi merupakan Elemen Kebudayaan Jepang
[JAP] Irasshaimase!
[INA] “Selamat datang!”
–> (kalimat ini hanya diucapkan oleh petugas toko ketika Anda berkunjung)
[JAP] Ittekimasu!
[INA] “Berangkat sekarang!”
–> (kalimat ini diucapkan ketika Anda hendak pergi meninggalkan rumah pada orang yang tetap tinggal di dalam)
[JAP] Itterasshai
[INA] “Hati-hati di jalan”
–> (diucapkan ketika seseorang hendak pergi ke luar rumah; umumnya sebagai jawaban untuk “Ittekimasu”)
[JAP] Itadakimasu
[INA] [literal] “Terima kasih atas makanannya”
–> (kalimat ini sebenarnya tidak diartikan secara harfiah. Masyarakat Jepang biasanya mengucapkan kalimat ini sebagai ungkapan rasa syukur atas makanan yang dihidangkan)
[JAP] Gochisousama deshita
[INA] [literal] “perjamuan/hidangan sudah selesai”
–> (seperti “Itadakimasu”, kalimat ini juga tidak diartikan secara harfiah. Masyarakat Jepang pada umumnya mengucapkan kalimat ini seusai makan)
[JAP] Kimochi…!
[INA] [literal] “perasaan/isi hati”
–> (kata ini umum diucapkan jika Anda merasakan sesuatu yang nyaman di suatu tempat. E.g. Jika Anda pergi ke gunung dan merasa bahwa udara di sana nyaman, maka kata ini bisa Anda gunakan untuk menjelaskannya. ^^ )
BAHASA JEPANG UNTUK PEMULA
Oleh :
Ahmad Hasnan
Pengantar Belajar Bahasa Jepangi
(introduction to Japanese language )
Introduction
Bahasa jepang termasuk dalam rumpun bahasa Ural Alta, namun dalam
perkembangannya tidak menunjukkan hubungan yang nampak secara langsung dengan
rumpun bahasa Ural � Alta seperti korea dan Mongolia, kemungkinan besar hal ini
disebabkan oleh sistem pemerintahan dan masyarakat yang tertetup, sehingga rumpun
bahasa tersebut berkembang dengan sendirinya, dalam penulisan aksara jepang yang
disebut kanji meminjam dari aksara bangsa cina namun sistem pengucapan atau cara baca
disesuaikan bahsa jepang.
Ciri Umum Bahasa Jepang
Secara umum bahasa jepang mempunyai cirri sebagai berikut :
1. berlawanan dengan bahasa indonesia yang menganut sistem D.M (Diterangkan
Menerangkan), bahasa jepang menganut sistem M.D. (Menerangkan Diterangkan)
jadi dalam bahasa jepang kata yang menerangkan terletak di depan kata yang
diterangkan, berikut contohnya :
Indonesia Jepang Keterangan
Masakan jepang Nihon no ryori
Nihon = jepang
Ryori = masakan
Buku saya Watashi no hon
Hon = buku
Watashi = saya
Perusahaan printer Purinta no kaisya
Purinta = printer
Kaisya = perusahaan
2. kata benda dalam bahasa jepang pada umumnya tidak mempunyai bentuk jamak,
jadi ada menunjuk pada satu televisi (terebi) akan sama dengan menunjuk televisi
yang lebih dari satu, biasanya untuk membedakan televisi yang banyak terdapat
1 Ahmad Hasnan, setelah lulus dari Teknik Mesin Universitas Brawijaya, pada tahun 2006 mendapatkan
beasiswa dari AOTS (The Association For Overseas Technical Scholarship) Jepang dengan sponsor PT.
Indonesia Epson Industry. Sebelum berangkat sempat belajar bahasa jepang selama tiga bulan di Jakarta,
selanjutnya mendalami bahasa jepang di AOTS jepang selama tiga bulan, dan diberikan kesempatan selama
dua tahun di jepang untuk mengambil spesialisasi molding design di Seiko Epson Corporation.
2
kalimat percakapan selanjutnya seperti televisi yang mana atau televisi yang
seperti apa. Kata jamak dalam bahasa indonesia dapat kita bentuk dengan
mengulang kata tersebut seperti pohon-pohon, buah-buahan.
3. Terdapat perubahan bentuk dari kata kerja, kata sifat maupun kata Bantu, kata
sifat dalam bahasa jepang dibagi menjadi dua yaitu kata sifat na dan kata sifat i,
waktu dan kondisi yang berbeda kata kerja, kata Bantu, kata sifat akan mengalami
perubahan, misalnya :
Indonesia Jepang
Sekarang saya minum teh Ima watashi wa ocha o nomimasu
Sekarang saya tidak minum
teh
Ima watashi wa ocha o nomimasen
Kemarin saya minum teh Kino watashi wa ocha o nomimashita
Kemarin saya tidak minum
teh
Kino watashi wa ocha o nomimasendeshita
Sekarang saya sedang
minum teh
Ima watashi wa ocha o nonde imasu
Begitu juga dengan jenis kata sifat, perbedaan jenis kata sifat maka peruahan
bentuk dari kata sifat tersebut juga berbeda, misalnya untuk kata sifat na dan kata
sifat i :
Indonesia Jepang
Tidak enak Oishii kunai (kata sifat i)
Tidak ramah Shinsetsu dewa arimasen (kata sifat Na)
4. Predikat terletak pada akhir kalimat, perhatikan contoh pada tabel diatas
(sekarang saya minum teh) untuk bahasa indonesia kata keterangan waktu dapat
diletakan di depan maupun di belakang kalimat (saya minum teh sekarang), dalam
bahasa indonesia predikat terletak setelah subyek (saya minum teh), namun dalam
bahasa jepang predikat terletak di akhir kalimat (watashiwa ocha o nomimasu),
nomimasu = minum terletak setelah objeck.
3
Indonesia Jepang
saya minum teh
S P O
watashi wa ocha o nomimasu
S O P
5. Untuk menyambung kata atau kalimat digunakan partikel, terdapat berbagai jenis
partikel dalam bahasa jepang, penggunaan pertikel tersebut disesuaikan dengan
fungsi dari kata yang akan disambung, sebagai contoh, partikel no biasa
digunakan untuk menyambung kata benda dengan kata benda
Indonesia Jepang Keterangan
Masakan jepang Nihon no ryori
Nihon = jepang
Ryori = masakan
Buku saya Watashi no hon
Hon = buku
Watashi = saya
Kimura (Sdr.)adalah
seorang guru
Kimura san wa sensei desu
Sensei = guru
Wa dan no pada contoh diatas merupakan partikel untuk menghubungkan kata,
selain wa dan no masih terdapat partikel yang lain seperti mo, e, ni dan lain
sebaginya.
6. Dalam bahasa jepang terdapat bentuk biasa dan bentuk sopan, kedua bentuk
tersebut berbeda penggunaanya, bentuk sopan dipakai ketika berbicara dengan
atasan atau orang yang lebih di hormati, sedangkan bentuk biasa digunakan dalam
Jujur sih kalo buat blajar kanji emang harus niat. kalo cuma pengen skedar bisa ngomong bahasa sehari2 aja sih, ga penting2 banget menurut gw. asal bisa hiragana, katakana, dan kanji2 dasar aja udah cukup kok. kalau udah bisa baca, coba belajar grammar yok!